3719318772?profile=RESIZE_710x

Seorang warga diserang seekor harimau saat sedang beraktifitas di kebun, Senin (2/12) sekitar pukul 07.30. Akibat kejadian tersebut Marta Rolani (24) warga Dusun Tebat Benawa, Kelurahan Penjalang, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, mengalami sejumlah luka cakar dan gigitan di sekujur tubuhnya.

Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Dempo Selatan Pagar Alam Inspektur Satu Zaldi Jaya. Dirinya berujar, kejadian bermula saat korban mulai beraktivitas di kebunnya sekitar pukul 07.00 untuk membersihkan rumput dengan cara meracun untuk mulai menanam. 

"Korban dan kakaknya Herzan (27) sengaja bermalam di kebun untuk meracun itu. Pagi-pagi sekitar setengah jam tujuh pagi mulai. Setengah jam kemudian korban sudah berhadapan dengan harimau liar," ujar dia.

Terkejut melihat harimau, korban segera melarikan diri dan memanjat pohon yang ada disekitarnya untuk menghindari serangan hewan buas tersebut. Namun harimau tersebut masih mengejar korban dan masih dapat mencakar dan menggigit korban.

Korban mengalami luka robek akibat gigitan di paha kanan, luka cakar di perut serta pantat. Kesakitan setelah menerima serangan tersebut korban berteriak dan meminta tolong. Herzan yang tengah meracun di lokasi yang agak jauh dari posisi korban segera mendatangi sumber suara. 

Herzan terkejut saat melihat harimau tengah menyerang korban yang sudah berada di atas pohon. Herzan pun menakut-nakuti harimau dengan batang kayu dan kemudian harimau pergi meninggalkan keduanya.

"Saksi melihat hewan besar berwarna loreng kuning hitam sebesar hewan sapi," kata Zaldi.

Herzan segera membawa korban ke puskesmas sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Besemah Pagar Alam untuk mendapatkan pertolongan medis.
Zaldi mengatakan, nyawa korban berhasil diselamatkan setelah mendapatkan perawatan medis dan saat ini sudah dalam keadaan sadar.

"Petugas pun sudah diterjunkan ke lokasi, situasinya sekarang sepi dan warga sudah tidak ada yang beraktivitas di kebun untuk menghindari serangan susulan," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan Martialis Puspito berujar pihaknya sudah mengirimkan petugas ke lokasi untuk memverifikasi lokasi dan meninjau jejak harimau.

Dirinya belum bisa memastikan apakah lokasi kebun berada di dalam hutan lindung atau tidak.

"Infonya jarak dari pemukiman ke kebun berjarak sekitar 7 kilometer. Namun petugas (akan) memastikan dulu lokasinya seperti apa sekarang. Serta mengimbau warga untuk berhati-hati," kata dia.

E-mail me when people leave their comments –

You need to be a member of Bangun Sumatera to add comments!

Join Bangun Sumatera

ORDER NOW!!!

ORDER NOW!!!