Satu Orang Tentara Indonesia Meninggal di Kongo

BangunSumatera.com - Seorang anggota pasukan pemelihara perdamaian Indonesia yang bertugas di Misi MONUSCO, Republik Demokratik Kongo, dilaporkan meninggal dunia. Meninggalnya Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui unggahan di akun Twitternya, Selasa (23/6/2020).

"Penghargaan setinggi-tingginya kepada Alm. Serma Rama Wahyudi atas pengabdiannya dalam menjaga perdamaian dunia. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan,” tulis Menlu Retno.

Menurut Menlu Retno, Dewan Keamana PBB telah mengutuk keras serangan kepada pasukan penjaga perdamaian PBB di Kongo atau MONUSCO dan meminta otoritas Kongo untuk melakukan investigasi dan membawa pelakunya ke meja pengadilan.

Kepala MONUSCO Leila Zerrougui mengutuk serangan itu, yang katanya dilakukan oleh ADF yakni pasukan Sekutu Demokrat, sebuah kelompok bersenjata terkenal di timur negara tersebut.

Menurut catatan PBB, kelompok tersebut telah menewaskan lebih dari 500 orang sejak akhir Oktober lalu, Ketika tentara Kongo melancarkan serangan terhadap milisi ini. Kantor berita Antara melaporkan, Serma Rama Wahyudi meninggalkan seorang istri dan tiga anak masih kecil di desa kelahirannya di Kabupaten Kampar, Riau. Sebelum menghembuskan napas terakhir, Serma Rama sempat melepas rindu dengan istri dan ketiga anaknya melalui video call.

"Terakhir kontak kakak saya almarhum itu hari Minggu jam 9 malam. Mereka melakukan video call. Kemudian almarhum mengatakan nanti akan menghubungi kembali karena harus mengambil air karena saat ini krisis air di Kongo," kata Arfan Nur Fahri, adik ipar almarhum di Kampar, Rabu, 24 Juni 2020. Serma Rama Wahyudi mendapat tugas sebagai anggota Pasukan Perdamaian PBB beberapa bulan sebelum Idul Fitri dan ini merupakan tugas pertama dia ke luar negeri.

Sumber: Tempo, Kabar24